Mesuji-Pemerintah Desa Bujung Buring Baru, Minimnya pelaku UMKM di Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, menjadi tantangan tersendiri.
Mayoritas warga lebih memilih bertani karet dan sawit.Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, memiliki potensi besar dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, hingga saat ini, jumlah pelaku UMKM di desa tersebut
masih sangat minim.Mayoritas warga Desa Bujung Buring Baru lebih memilih untuk menjadi petani karet dan sawit. Sekitar 80% penduduk desa menggantungkan hidupnya pada perkebunan karet dan sawit. Adanya perusahaan perkebunan besar seperti PT. SIP (Sumber Indah Perkasa) juga menjadi faktor yang membuat warga lebih memilih bekerja sebagai buruh perkebunan. Warga disini sudah merasa cukup dan nyaman dengan bekerja di perusahaan tersebut dengan gajih sesuai standar UMR
Warga disini lebih banyak bekerja di kebun karet dan sawit. Selain itu, banyak juga yang memiliki kebun sawit pribadi,” ujar Sekretaris Desa Edi Sudrajad, salah satu tokoh masyarakat desa
Upaya untuk mengembangkan UMKM di Desa Bujung Buring Baru sebenarnya pernah dilakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Namun, antusiasme masyarakat terhadap program tersebut masih sangat rendah. “Dulu pernah ada upaya melalui BUMDes, tapi respon masyarakat minim. Mungkin karena masyarakat masih banyak yang konsumtif,” ungkap Sutarno, selaku Ketua RT.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah desa telah berupaya untuk memberikan berbagai dukungan kepada masyarakat yang ingin mengembangkan usaha. Melalui Dana desa, usulan-usulan program, serta dukungan dari pemerintah daerah seringkali ditawarkan. Namun, minat warga untuk memanfaatkan peluang tersebut masih sangat terbatas.
Hernan Tori selaku Pendamping atau konsultan UMKM memberikan arahan dan solusi bahwa Untuk meningkatkan jumlah pelaku UMKM di Desa Bujung Buring Baru, perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain, Sosialisasi: Melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat mengenai pentingnya mengembangkan UMKM dan keuntungan yang bisa diperoleh.
Pelatihan,Memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha.
fasilitasi Permodalan, Memfasilitasi akses permodalan bagi pelaku UMKM, misalnya melalui program kredit usaha rakyat (KUR). Pemasaran, Membantu memasarkan produk-produk UMKM, baik secara online maupun offline.
Selain itu perlunya membentuk kelompok atau paguyuban organisasi untuk para pelaku UMKM agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. (harianKarya.com/Hernan Tori)