Sabtu, 8 Februari 20251, 6.00 WIB
Bogor, HarianKarya.com -Masih ingat Kang Bahar ? Bos Besar Preman dalam film Preman Pensiun ? Bos preman yang pembawaannya dingin namun tegas terhadap anak buah khas Jawara yang disegani kawan maupun lawan itu punya ciri khas dengan tongkat kepala naga nya dan ada satu lagi yaitu “Gelang Bahar”. Bicara perlengkapan seorang Jawara atau ahli beladiri pasti soal cincin batu akik, gelang bahar dan goloknya.
Tahun 2015 adalah tahun dimana gelang bahar dan cincin batu akik “booming” saat itu. Secara massive banyak orang yang kita lihat berjualan dan memakai batu akik dan gelang bahar dimana pun juga. Jenis nya yang sangat banyak dan variatif diantaranya seperti batu akik pandan nanas, bacan, kecubung tanduk, pirus, batu solok selatan, anggur sukabumi, anggur baturaja, lumut sungai dareh dan masih banyak yang lainnya. Nama batu biasanya di sesuaikan dengan nama daerah dimana batu tersebut ditemukan dan sudah menjadi ciri khas.
Adalah “Pandan Lover” sebagai induk pecinta batu akik, gelang bahar dan golok jawara terbesar dan yang dikenal hingga kini masih mengadakan peringatan Satu Dekade nya yang di adakan pada bulan 8 Juni 2024 lalu di Gedung Joang Tambun, Bekasi mengusung Tema “Lebaran Pandan”.
Semua pecinta akik dan bahar kumpul melepas kangen antar sesama mereka. Acara meriah dengan dibuka oleh Walikota Bekasi dan Dinas Pariwisata Kota Bekasi. Di dalam nya ada Kesenian Betawi, Debus dan Bazaar-Bazaar perlengkapan komunitas lainnya.
Dari Komunitas Pandan Lover ini lahir banyak komunitas sejenis diberbagai daerah seperti salah satu nya PSB (Pandan Serpong Bersatu) yang beranggotakan 19 orang.
“PSB berdiri 2 tahun lalu di bulan Februari dengan Ketua Bang Udin, Bang Agus sebagai Sekjen, Bang Rizal Bendahara,” jelas Bang Among alias Mulyadi yang berposisi sebagai Humas PSB ini menjelaskan.
Pria asli Minang ini sudah menyukai batu akik sejak kecil karena melihat orang tua yang juga pecinta akik sedang gelang bahar beliau suka sejak SMA.
Keindahan ciptaan Allah subhanahu wata’ala menjadi motivasi Pria yang jadi kolektor batu akik dan gelang bahar ini. ” Ya, keindahan aja sebenarnya, Menikmati keindahan ciptaan Allah, itu aja,” lanjut Bang Among. Terkait nilai bisnis batu akik sendiri cukup mahal dipasaran. “Kalau batu akik bisa laku 8 juta sampai 15 juta, apalagi yang menang kontes,” ungkapnya.
Untuk gelang bahar Bang Among yang awalnya beli tapi makin kesini beliau mejadikan hobi membuat gelang bahar nya sendiri. Bahannya sendiri menurut nya hanya di temukan di dasar laut yang bersih biasanya ada di Papua dan Ambon.
“Gelang bahar bahannya beli di Papua karena ada kenalan di sana tapi kalau yang banyak memang di Papua dan Ambon,” sambungnya. “Kalau yang bobot besar bisa dijual sekitar 1 juta-an kalau yang biasa sekitar 400 ribuan, tergantung bobot dan serat nya aja,” kata Bang Among menjelaskan potensi bisnis gelang bahar.
“Perawatan cukup dengan dipoles, dicuci dengan odol atau pasta gigi biar lebih bersih, bisa juga dengan serbuk intan di atas kulit,” jelasnya lagi.
Gelang bahar pun di klaim mengandung Bio Magnetik yang bisa jadi obat terapi peredaran darah. Bagi yang sering kesemutan gelang bahar bisa jadi obat nya.
Dibalik keunikannya batu akik dan gelang bahar juga menyimpan nilai misteri bagi masyarakat yang mempercayainya. Harapannya ke depan kecintaan terhadap batu akik dan gelang bahar bisa tetap eksis dan ramai seperti dulu lagi.
Untuk itu PSB menyiratkan disetiap kegiatan-kegiatan masyarakat PSB akan sering ikut tampil agar masyarakat tidak lupa dengan sebuah nilai dari batu akik dan gelang bahar sebagai salah satu ciri khas budaya Indonesia. (Muchlas)